Safety Stock: Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
Adinda 28 Mei 2025 02:17Copy link & title
Safety stock merupakan komponen vital dalam rantai pasok, terutama di tengah fluktuasi permintaan dan ketidakpastian pasokan yang bisa mengganggu kelancaran operasional. Bagi bisnis yang mengandalkan ketersediaan produk secara tepat waktu, memahami safety stock adalah langkah awal untuk membangun sistem persediaan yang lebih andal dan efisien. Untuk itu, berikut penjelasan mengenai pengertian , fungsi dan cara menghitung safety stock!
Apa itu Safety Stock?
Source: Freepik
Safety stock adalah stok tambahan yang disimpan di luar kebutuhan normal untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau keterlambatan pengiriman. Persediaan ini bertindak sebagai “penyangga” atau cadangan yang digunakan ketika stok utama habis lebih cepat dari perkiraan. Dengan adanya safety stock, perusahaan tidak akan langsung kehabisan produk ketika permintaan melonjak atau terjadi gangguan pada pemasok.
Contoh, jika sebuah toko biasanya menjual 100 unit produk setiap minggu, dan mereka menerima pasokan rutin setiap minggu juga, maka mereka mungkin menyimpan 20 unit tambahan sebagai safety stock. Jadi, jika suatu saat ada lonjakan permintaan hingga 120 unit dalam seminggu, toko tetap dapat melayani pelanggan tanpa harus menunggu pengiriman berikutnya.
BACA JUGA: Product Market Fit: Pengertian, Fungsi dan Cara Mengukurnya
Fungsi Safety Stock
Source: Freepik
Safety stock bukan sekadar stok cadangan. Ia memiliki fungsi strategis yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan stabilitas rantai pasok secara keseluruhan. Berikut beberapa fungsi utama dari safety stock:
-
Mengantisipasi Ketidakpastian Permintaan dan Pasokan
Permintaan pelanggan bisa berubah sewaktu-waktu, begitu juga pasokan dari pemasok bisa tertunda karena berbagai alasan. Safety stock dapat membantu mengatasi ketidakpastian ini.
-
Mencegah Kehabisan Stok
Kehabisan stok bisa berdampak serius, mulai dari hilangnya penjualan, kerugian finansial, hingga menurunnya loyalitas pelanggan. Dengan safety stock, risiko ini dapat dikurangi secara signifikan.
-
Menjaga Kinerja Pelayanan
Dalam logistik, service level atau tingkat pelayanan menjadi indikator penting. Safety stock membantu perusahaan untuk mempertahankan tingkat pelayanan yang tinggi meskipun terjadi gangguan dalam rantai pasok.
-
Memberikan Waktu untuk Pemulihan
Ketika terjadi gangguan, seperti keterlambatan pemasok, safety stock memberikan waktu tambahan agar perusahaan dapat menyesuaikan atau mencari solusi tanpa harus menghentikan operasional.
BACA JUGA: Cara Menghitung Profit Margin agar Bisnis Tetap Cuan
Cara Menghitung Safety Stock
Source: Freepik
Menghitung safety stock harus sesuai dengan kondisi bisnis, data historis, dan tingkat ketidakpastian yang dihadapi. Ada beberapa metode, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Salah satu cara yang cukup umum digunakan adalah rumus berdasarkan standar deviasi permintaan dan waktu pengiriman.
Rumus dasar:
Safety Stock = Z × σLT
Penjelasan:
Z = Z-score atau faktor servis yang diinginkan (misalnya 1,65 untuk tingkat layanan 95%)
σLT = Standar deviasi dari permintaan selama waktu tunggu (lead time)
Contoh perhitungan: Sebuah toko memiliki rata-rata permintaan harian sebesar 50 unit, dengan standar deviasi permintaan harian 10 unit. Waktu tunggu pengiriman (lead time) adalah 5 hari. Maka:
Hasil: Hitung standar deviasi selama lead time yaitu σLT = √5 × 10 = √5 × 10 ≈ 22,36
Gunakan Z-score untuk tingkat pelayanan 95% (Z = 1,65)
Safety Stock = 1,65 × 22,36 ≈ 36,89 atau dibulatkan menjadi 37 unit
Jadi, toko sebaiknya menyimpan 37 unit sebagai safety stock untuk menjaga ketersediaan produk selama waktu tunggu.
Safety stock merupakan komponen penting dalam strategi manajemen persediaan yang tidak bisa diabaikan. Namun, penting juga untuk menyeimbangkan jumlah safety stock agar tidak terlalu tinggi hingga menyebabkan pemborosan biaya penyimpanan. Evaluasi berkala terhadap permintaan dan waktu pengiriman akan membantu bisnis menentukan safety stock yang optimal sesuai kondisi dan strategi mereka masing-masing. Jika Anda masih memiliki kendala dalam mengurus stok pergudangan, Anda dapat menggunakan sistem omnichannel seperti BigSeller. Dengan BigSeller, semua urusan toko mulai dari pergudangan, mengelola pesanan, pengiriman hingga laporan penjualan, semua dapat dipantau hanya dengan menggunakan satu aplikasi BigSeller. Pakai aplikasi BigSeller sekarang dan raih kesempatan mendapatkan VIP selama 7 hari dengan registrasi sekarang di sini!